Jumat, 25 November 2016

Boneka Cantiq Surya Buana Bernilai Ratusan Juta Jadi Rebutan

Karang Taruna Surya Buana Banyutengah adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat Desa Banyutengah yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.
Karang Taruna Surya Buana dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa Nomor : 240/705/437.115.10/XI/2013. Sebagai organisasi yang kondisi sebelumnya Vakum, Kartar Surya Buana melangkah dengan kondisi bagai anak bayi yang baru lahir. Semua masih bersih, pengetahuan tentang Organisasi ke-Kartar-an dan juga kas Organisasi.
Program kegiatan awal sebagai wujud eksistensi Kartar Surya Buana adalah melaksanakan kegiatan Surya Buana Cup U-15. Kekompakan pengurus terbangun melalui kegiatan awal ini. Dalam menjalankan roda organisasi tak lepas dari kebutuhan dana. Pengurus Harian Kartar Surya Buana harus memutar otak bagaimana organisasi ini mampu menghasilkan pendapatan untuk menghidupi organisasinya. Salah satu bentuk kegiatan di Karang Taruna yang dapat menghasilkan pendapatan adalah Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Dimulailah Pengurus Harian mengidentifikasi Sumber Daya Alam yang ada di Desa Banyutengah yang dapat dijadikan sebagai Usaha Ekonomi Produktif (UEP) oleh Kartar Surya Buana. Salah satu Aset Desa Banyutengah yaitu Portal Galian Batu Bata Putih menjadi lirikan Kartar Surya Buana untuk dijadikan sebagai UEP. Namun pengelolaan Portal Galian Batu Bata Putih dilaksanakan dengan melalui sistem Lelang. Kondisi kas Kartar yang masih kosong, memunculkan ide untuk mengajukan ke Pemerimtahan Desa pengelolaan Portal dilaksanakan oleh Kartar Surya Buana, dengan sistem Kartar sebagai Pengelola bukan Pelelang. Disamping Kartar Surya Buana mendapat penghasilan dari mengelola Portal, Pemerintahan Desa Banyutengah mengetahui hasil sesungguhnya dari Portal yang selama ini dikelola oleh Pelelang.
Pengelolaan Portal oleh Pelelang/Pengontrak 2 (dua) tahun sebelum dikontrak Kartar Surya Buana bernilai 80 Juta dengan kontrak 2 tahun. Nilai 40 Juta/tahun ini menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Nilai kontrak ini dengan mempertimbangkan kerugian dari pengontrak Portal sebelumnya. Info awal ini yang menjadikan Kartar Surya Buana berusaha untuk dapat mengelola Portal, sehingga Pemerintahan Desa dapat mengetahui hasil sesungguhnya dan dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan lelang selanjutnya.
Pengurus Harian mengajukan kepada Kepala Desa Bpk. Fandloli, pengelolaan Portal dikelola oleh Kartar Surya Buana. Setelah Kepala Desa melaksanakan pertemuan dengan BPD, Kepala Desa menyampaikan ke Pengurus Kartar Surya Buana bahwa jika Kartar Surya Buana berkeinginan mengelola Portal harus melalui mekanisme Lelang sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Kartar Surya Buana sebagai Lembaga Desa tidak seharusnya dengan mengelola Portal harus melalui mekanisme Lelang, tapi karena keraguan Pemerintahan Desa kepada Kartar Surya Buana apakah mampu mengelola Portal yang menjadikan Kartar Surya Buana harus melalui mekanisme Lelang jika ingin mengelola Portal.
Keraguan Pemerintahan Desa menjadi cambuk untuk membuktikan kesolidan Pangurus Kartar Surya Buana, keingintahuan hasil sesungguhnya Portal menjadi penyemangat Kartar Surya Buana untuk tetap sebagai pengelola Portal walau kondisi kas masih kosong. Padahal tawaran Nilai Lelang Portal dari Pemerintahan Desa 65 Juta/Tahun. Dari info awal nilai 40 Juta/tahun masih mengalami kerugian, tetapi Pemerintahan Desa menawarkan 65 Juta/tahun menjadikan Pengurus Kartar Surya Buana harus berpikir ulang. Keingintahuan hasil Portal sesungguhnya yang kuat menjadikn Pengurus Kartar Surya Buana harus bersegera untuk melakukan investigasi sirkulasi kendaran yang melewati portal. Dengan menugaskan salah satu pengurus Kartar Surya Buana untuk mengamati sirkulasi kendaraan di Portal, melakukan perhitungan jumlah kendaraan yang ada di Desa Banyutengah yang mungkin akan melewati Portal, jumlah yang mungkin tiap kendaraan melewati Portal tiap harinya. Pengurus Kartar Surya Buana melakukan investigasi selama dua minggu, ini dilakukan dalam rangka memperoleh data kemungkinan yang valid. Setelah mendapatkan data tersebut dan juga menggali info dari pengurus Kartar yang mempunyai pengetahuan tentang ke-Portal-an akhirnya Pengurus Kartar memutuskan untuk menerima penawaran dari Pemdes untuk pengelolaan Portal dengan sistem lelang.
Pengurus Kartar menawarkan kepada Pemerintahan Desa untuk penentuan pengelolaan Portal tidak melalui Lelang Umum, tapi melalui Lelang Penunjukkan Langsung. Permohonan ini diterima oleh Pemerintahan Desa. Namun masalahnya dari mana dana yang akan digunakan Kartar untuk mengkontrak Lelang, sementara kas Kartar masih kosong. Pemikiran untuk pinjam kepada perseorangan tidak mungkin dilakukan karena dana yang tidak sedikit, akhirnya Pengurus Kartar menyampaikan kepada seluruh pengurus dengan pengadaan Dana Kontrak Portal dengan iuran. Tapi apa mungkin dengan iuran pengurus mampu menggalang dana sebesar itu. Sikap akhir yang diambil Kartar adalah Penggalangan Investasi. Kalau Investasi, terdapat konsekuensi yang ditimbulkan dari Investasi. Ada dua pilihan antara prosentase investasi sebagaimana perbankan atau pembagian SHU. Karena Investor adalah pengurus Kartar Surya Buana, dan juga karena pengurus Kartar Surya Buana yang investasi tujuannya bukan bisnis, maka disepakati dengan pembagian SHU. Dengan SHU Kartar tidak akan mengalami kerugian jika penghasilan Portal sedikit, karena kalau menggunakan sistem prosentase Investasi, tidak menuntut kemungkinan Kartar akan mengalami kerugian jika pendapatan cuman sedikit. Pembagian SHUpun Investor dan Kas Kartar lebih menitik beratkan pada Kas Kartar sehingga disepakati pembagian SHU 70% kas Kartar dan 30% Investor, selain itu juga dibatasi hanya sampai dengan 6 (enam) bulan, sehingga di bulan ke-7 (bulan Juli) Dana Investor sudah dikembalikan sekaligus pembagian SHU, dan pendapatan Portal 6 (enam) bulan selanjutnya keseluruhan sudah masuk kas Kartar. Dilihat dari sisi bisnis ini sangat tidak ideal, karena memang bukan bisnis tujuan utama Investor tapi untuk penggalangan Dana Kontrak Lelang Portal.
Keseriusan Pengurus Kartar Surya Buana dalam mengelola Portal, dibuktikan dengan merealisasikan tujuan utama dari Pengelola Portal yaitu mengetahui hasil sesungguhnya dengan transparansi keuangan melalui rapat Lap. Keuangan Portal tiap 3 bulan. Kesolidan dan kesungguhan Pengurus Kartar Surya Buana ditunjukkan dengan hasil tahun pertama pengelolaan Portal mencapai angka Rp. 151 Juta lebih. Dari hasil tersebut Pengurus Kartar Surya Buana mampu merealisasikan beberapa kegiatan diantaranya : 1. Santunan Kematian (setiap warga meninggal dunia), 2. Pengadaan Jaring Pengaman Lapangan, 3. Santunan Anak Yatim, 4. Pengadaan Penerangan Makam, dan 5. Di bulan akhir tahun mampu membeli mobil pengangkut sampah sekaligus Layanan Pembuangan Sampah Gratis bagi Seluruh Warga Desa Banyutengah.
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Portal menjadi salah satunya Program andalan dari Kartar Surya Buana. Disamping dapat menghidupi organisasi Kartar, juga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat desa Banyutengah bener-bener merasakan dari manfaat UEP Portal Kartar Surya Buana, karena itu di tahun kedua Kartar Surya Buana kembali menginginkan untuk mengelola Portal. Sebagaimana pengajuan Pengurus Kartar Surya Buana kepada Pemdes untuk kembali mengkontrak Portal.
Di periode tahun kedua, Kartar Surya Buana melalui UEP Portal tetap melanjutkan program di periode tahun pertama. Bahkan dapat mengembangkan target sasaran untuk Program Santunan Anak Yatim, yang semula hanya Anak Yatim di tahun ini program ini menjadi Santunan Anak Yatim dan Dissabilitas. Selain melanjutkan program-program di tahun pertama, Kartar Surya Buana merealisasikan program baru diantaranya : 1. Pelatihan Kreasi Kain Flanel, sebagai usaha Pemberdayaan Ibu-ibu, 2. Mengikuti Study Karya Bhakti Kartar Kab. Gresik, 3. Mengikutkan Pengurus dalam Pelatihan Kewirausahaan yang dilaksanakan Dekoperindag Gresik, 4. Out Bond untuk meningkat solidaritas pengurus Kartar Surya Buana, 5. Bantuan Pendidikan Peserta Didik PAUD dan TK.
Pada periode tahun kedua juga merupakan tahun berprestasi bagi Kartar Surya Buana, karena ditahun ini Kartar Surya Buana menorehkan Pretasi sebagai Karang Taruna Berprestasi tingkat Kabupaten Gresik, dan Karang Taruna Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Timur, bahkan sampai dengan Prestasi 10 besar Karang Taruna Berprestasi tingkat Nasional.
Sampai dengan di akhir periode tahun kedua penghasilan dari pengelolaan Portal semakin meningkat, mencapai di angka 191 Juta lebih. Seiring dengan peningkatan hasil pengelolaan Portal disisi lain menimbul rasa iri sekelompok masyarakat untuk mengelola Portal. Mereka melihat besarnya penghasilan yang diperoleh Kartar Surya Buana, bukan seberapa banyak program Kesejahteraan Sosial dan Program-program yang lain dan juga prestasi-prestasi yang telah dicapai bahkan sampai dengan prestasi tingkat Nasional tidak menjadi mereka bangga akan keberadaan Kartar Surya Buana.
Transpransi yang diwujudkan oleh Kartar Surya Buana melalui rapat Lap. Keuangan Kartar Surya Buana setiap 3 bulan. Disamping menimbulkan sisi baik seluruh masyarakat dapat mengetahui sirkulasi keuangan Kartar Surya Buana, ternyata juga menimbulkan rasa isi di sekolompok masyarakat karena melihat penghasilan Kartar Surya Buana yang mencapai ratusan juta. Salah satunya mempermasalahkan Investasi yang dilaksanakan pengurus Kartar untuk menggalang dana pengkontrakan Portal. Padahal ditahun pertama tidak ada yang mempermasalahkan Investasi tersebut. Setelah di tahun kedua melihat penghasilan Kartar Surya Buana yang mencapai ratusan juta, baru mereka mempertanyakan investasi. “Bagaimana jika di tahun pertama Kartar Surya Buana mengalami devisit, uang siapa yang akan dibuat untuk mengembalikan”, itu semua tidak pernah terpikirkan oleh mereka. Mereka hanya memikirkan Kartar Surya Buana mempunyai penghasilan ratusan juta, seberapa banyak uang yang diberikan kepada Investor. Mempermasalahkan Investasi ini juga menjadi bahasan di BPD.
Padahal di awal periode Kartar Surya Buana tidak ingin mengkontrak Portal, hanya mengelola Portal, tapi ini tidak disetujui. Kartar Surya Buana diminta mengkontrak Portal. Karena Kartar Surya Buana tidak punya kas, maka melaksanakan penggalangan Investasi. Hal ini di tahun pertama juga sudah disampaikan kepada Pemerintahan Desa dan tidak mempermasalahkan hal itu. Tetapi setelah mengetahui penghasilan Pengelolaan Portal mencapai ratusan juta, baru mempermaslahkan Investasi.
Di akhir tahun periode kedua pula, sudah mulai muncul wacana akan dilaksanakan Lelang Umum Portal. Bahkan wacana ini sendiri terjadi di Pemerintahan Desa dalam hal ini BPD. Wacana yang muncul bukan karena ketidakberhasilan Kartar Surya Buana mengelola Portal tetapi karena ada kecemburuan sosial/iri untuk dapat mengelola Portal. Kecemburuan ini sampai terdengar oleh Pengurus Kartar Surya Buana, sehingga Ketua Kartar Suripno menyampaikan Statement “Jika dilaksanakan Lelang Umum, Kartar akan hadir tetapi tidak akan mengikuti Lelang Portal”. Ketidakmengertian akan kecemburuan terhadap Kartar Surya Buana sebagai pengelola Portal Sekretaris Kartar Taufiqur Rohman juga ikut menyampaiakan statment “Kartar itu anaknya siapa cih ?, Kartar itu ibunya bernama siapa ?, Kartar itu anak RT berapa cih ? Kok muncul pernyataan biar masyarakat yang lain tidak iri”. Rasa iri ini juga dibenarkan oleh salah satu BPD, tapi beliau tidak menjelaskan kenapa sampai merasa iri. Bahkan salah satu anggota BPD menyampaikan idenya “Biarlah Portal dilelang umum agar tidak menjadikan keirian yang lain, Kartar Surya Buana mengelola aset Desa yang lain. Dan untuk program layanan sampah tetap dilaksanakan Kartar dengan dana dari hasil lelang umum”. Mungkin karena Program yang satu ini bersinggungan langsung dengan masyarakat keseluruhan, dan seluruh masyarakat telah menikmati manfaat dari program ini.
Alhasil, pengelolaan Portal tidak jadi dilelang umum, tetapi tetap sama dengan tahun sebelumnya yaitu lelang penunjukkan langsung yang dimenangkan Kartar Surya Buana.
Pada periode terakhir di tahun ketiga, pengelolaan Portal penghasilannya semakin meningkat dari dua tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir bulan Oktober 2016 penghasilan Portal Kartar Surya Buana mencapai Rp. 270 Juta lebih. Disamping tetap merealisasikan program-program yang telah ada didua tahun yang lalu, di periode tahun ketiga Kartar Surya Buana kembali merealisasikan program baru. Program senam aerobic yang semula menjadi program PKK, terkendala dengan ketersediaan akomodisi, sehingga di periode tahun ketiga Kartar Program ini dilanjutkan menjadi Program Kartar yang dilaksanakan tiap hari Jumat sore. Dan juga Program sebagai pengakomodiran pemuda-pemuda pemain dan pecinta Bola Voly, Kartar Surya Buana merealisasi Program pembentukan tim bola volley dengan nama BVC (Banyutengah Vollyball Club). Sebagai konsekuensi Kartar Surya Buana membentuk BVC, maka Kartar Surya Buana juga harus menyediakan sarana dan prasarana BVC. Untuk Lapangan Bolla Volly sudah disediakan oleh Pemdes, sehingga Kartar Surya Buana tinggal melengkapi sarana yang lain diantaranya Jaring Pengaman Lapangan Bolla Voly. Selain itu Kartar Surya Buana juga memenuhi seluruh akomodasi dan fasilitas yang dibutuhkan oleh BVC, seperti : Kostum Latihan, Bola Volly dengan jumlah yang banyak, dan sarana-sarana lain sampai dengan pendatangan Pelatih.
Diakhir periode kepengurusan, Kartar Surya Buana juga masih merencakan pengadaan Mobil Sehat, sebagai fasilitasi kebetuhan dalam rangkah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Desas-desus keinginan beberapa orang untuk menjadi Ketua Kartar Surya Buana untuk priode selanjutnya mulai sangat santer. Mungkin mereka tergiur dengan penghasilan Kartar Surya Buana yang mencapai jutaan rupiah, dengan begini Kartar Surya Buana bah “Boneka Cantiq bernilai Jutaan Rupiah yang akan diperebutkan”. Bahkan muncul opini membenturkan Kartar dengan Ormas lain yang ada di Desa Banyutengah, dengan bahasa dia agar rezim Katar sekarang tidak berlanjut. Ini sungguh ironis sekali. Mereka menginginkan menjabat Ketua Kartar Surya Buana apa karena eksistensinya yang telah diakui masyarakat dan segudang prestasinya, atau bahkan karena melihat penghasilan Kartar Surya Buana yang mencapai ratusan juta rupiah.
Mari kita lihat siapa yang akan terpilih pada Temu Karya yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 besok. Karena dipastikan Ketua Kartar Surya Buana akan beralih, mengingat Ketua Kartar Surya Buana yang sekarang tidak akan siap dicalonkan kembali.
Mari kita lihat akankah Ketua yang baru akan mampu melanjutkan program-program yang telah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seluruhnya, dan juga mencetak prestasi baru. Bravo “TEMU KARYA 2016” --- tr.